BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasekan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah statistika berbeda
dengan statistik. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data,
sedangkan statistik adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma
statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan, ini dinamakan statistika deskriptif.
Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas.
Beberapa istilah statistika antara lain: populasi sampel, unit sampel,
probabilitas.
Dari
data hasil penelitian sering kali diminta suatu uraian, penjelasan atau
kesimpulan tentang persoaalan yang ditelit. Sebelum kesimpulan dibuat,
keterangan data yang yang telah terkumpul itu terlebih dahulu
dipelajari, dianalisis atau diolahdan berdasarkan pengolahan ini baru dibuat
kesimpulan.
Dari pernyataan diatas tersirat bahwa statistika merupakan pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisian yang dilakukan. Maka dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa ruang
lingkup statistika lebih luas daripada statistic serta statistika mencangkup
statistic.
A.Statistika deskriptif
Statistika
deskriptif merupakan metode-metode yang berkait dengan pengumpulan dan
penyajian sekumpulan data, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna.
Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya
mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih
banyak dan lebih jauh dari data yang ada. Kegiatan memeriksa sifat-sifat
penting dari data yang ada itu disebut analisis data secara pemerian
(deskripsi). Karenanya bagian statistika demikian dinamakan Statistika
Deskriptif atau Statistika Perian. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil,
simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif.
B.Statistika inferensi
Statistik
inferensial merupakan kebalikan
dari statistika deskriptip, statistika infrensial merupakan statistik yang
berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan
demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan
atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas
(umum). Oleh karena itu,
statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan
kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis
dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean
dan Uji t (Sugiyono, 2006). Statistika inferensi,
yang berupa kajian tentang penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan objek yang
menjadi perhatian namun hanya atas dasar data sebagian objek inilah yang
disebut Statistika Inferensial atau Statistika Induktif. Dengan demikian,
Statistika Inferensial menyimpulkan makna statistik yang telah dihitung,
dianalisis atau disajikan grafik atau diagramnya tersebut. Penarikan kesimpulan
tentang keseluruhan populasi populasi didasarkan atas
pengamatan terhadap salah satu bagian populasi disebut induksi atau
generalisasi. Proses induksi atau genarilsasi dalam srtatistika
induktif dapat ditemuai dalam berbagai kegiatan ilmiah dan juga
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seorang anak kecil sering melihat balok-balok
kayu dapat terbakar, maka ia akan menarik kesimpulan bahwa semua balok kayu
dapat terbakar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
populasi ternak menurut Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahun 2013?
2. Bagaimana
perkembangan jumlah ternak di Bali pada tahun 2009-2013 ?
1.
Mengetahui populasi ternak populasi ternak
menurut Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahun 2013.
2.
Mengetahui perkembangan jumlah ternak di Bali
pada tahun 2009-2013.
1.
Mahasiswa dapat mempelajari dan
memahami populasi ternak menurut Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahun 2013.
2.
Mahasiswa dapat mempelajari dan
memahami perkembangan jumlah ternak di Bali pada tahun 2009-2013.
Metode Studi Pustaka (Literarature Review)
Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang
metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang
dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan.
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam
metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian
data dan informasi melalui dokumen-dokumen; baik dokumen tertulis, foto-foto,
gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto
atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.”(Sugiyono, 2005). Maka dapat
dikatakan bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian
yang dilakukan.
Manfaat dari studi
pustaka ini antara lain:
·
Mengidentifikasi kesenjangan
dari penelitian
·
Menghindari membuat ulang
sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang
pernah dilakukan oleh orang lain.
·
Mengidentifikasikan metode yang
pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
·
Meneruskan apa yang penelitian
sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian
yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan dari pengetahuan atau ide
yang sudah ada.
Data yang didapat berdasarkan hasil pengamatan
data populasi dan perkembangan jumlah ternak dari tahun ke tahun di Bali.
Jenis-jenis ternak yang kami ambil datanya adalah ternak jenis sapi, babi,
kambing, kerbau. Data tersebut digunakan untuk membuat data statistik.
3.1 Hasil
Populasi Ternak Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2013
|
Kabupaten/Kota
|
Sapi
|
Babi
|
Kambing
|
Kerbau
|
|
|
1.
|
Jembrana
|
36 081
|
75 232
|
5 065
|
1 121
|
|
2.
|
Tabanan
|
47 808
|
91 770
|
4 245
|
443
|
|
3.
|
Badung
|
36 662
|
86 233
|
720
|
6
|
|
4.
|
Gianyar
|
40 420
|
134 338
|
605
|
6
|
|
5.
|
Klungkung
|
33 958
|
34 548
|
1 105
|
16
|
|
6.
|
Bangli
|
74 327
|
68 274
|
1 413
|
1
|
|
7.
|
Karangasem
|
109 486
|
145 725
|
17 316
|
95
|
|
8.
|
Buleleng
|
92 953
|
207 689
|
31 514
|
182
|
|
9.
|
Denpasar
|
6 451
|
16 335
|
419
|
3
|
|
J u m l a h :
|
|||||
|
2013
|
478 146
|
860 117
|
62 402
|
1 873
|
|
|
2012
|
651 216
|
890 420
|
69 275
|
1 862
|
|
|
2011
|
637 473
|
922 739
|
75 046
|
2180
|
|
|
2010
|
683 800
|
918 087
|
74 556
|
3 572
|
|
|
2009
|
675 419
|
925 290
|
75 138
|
4 112
|
|
|
Sumber: Bali Dalam
Angka 2014
|
|||||
3.2 Pembahasan
Pembahansan tentang tabel populasi ternak menurut
Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahu 2013. Pada survei tahun 2013
tentang populasi dan jenis ternak di Bali dilakukan di 9 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten
Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten
Kelungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kota
Denpasar. Adapun jenis ternak yang di survei adalah Sapi, Babi, Kambing dan Kerbau.
3.2.1 Tabel populasi
ternak menurut Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahu 2013
|
Kabupaten/Kota
|
Sapi
|
Babi
|
Kambing
|
Kerbau
|
|
|
1.
|
Jembrana
|
36 081
|
75 232
|
5 065
|
1 121
|
|
2.
|
Tabanan
|
47 808
|
91 770
|
4 245
|
443
|
|
3.
|
Badung
|
36 662
|
86 233
|
720
|
6
|
|
4.
|
Gianyar
|
40 420
|
134 338
|
605
|
6
|
|
5.
|
Klungkung
|
33 958
|
34 548
|
1 105
|
16
|
|
6.
|
Bangli
|
74 327
|
68 274
|
1 413
|
1
|
|
7.
|
Karangasem
|
109 486
|
145 725
|
17 316
|
95
|
|
8.
|
Buleleng
|
92 953
|
207 689
|
31 514
|
182
|
|
9.
|
Denpasar
|
6 451
|
16 335
|
419
|
3
|
|
J u m l a h :
|
|||||
|
2013
|
478 146
|
860 117
|
62 402
|
1 873
|
|
Jika dilihat dari tabel diatas itu menunjukan populasi
ternak menurut Kabupaten/Kota dan jenis ternak di Bali tahu 2013. Pada jenis
ternak Sapi populasinya hampir merata di setiap kabupaten/kota di Bali populasi
Sapi yang paling banyak yaitu di Kabupaten Karangasem yang berjumlah 109.486
ekor, sedangkan populasi Sapi yang paling sedikit yaitu di Kota Denpasar yang
berjumlah 6.451 ekor ini terjadi karena lahan untuk beternak di Kabupaten
Karangasem sangatlah luas dibandingkan dengan di Kota Denpasar. Pada jenis
ternak Babi populasinya juga hamper merata di setiap Kabupaten/Kota di Bali,
populasi Babi yang paling banyak adalah di Kabupaten Buleleng yang berjumlah
207.689 ekor, sedangkan populasi Babi yang paling sedikit adalah di Kota
Denpasar yang berjumlah 16.335 ekor. Pada jenis ternak Kambing populasinya
hampir merata di setiap Kabupaten/Kota di Bali populasi Kambing yang paling
banyak adalah di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 31.514 ekor, sedangkan
populasi Kambing yang paling sedikit yaitu di Kota Denpasar yang berjumlah 419
ekor. Pada jenis ternak Kerbau populasinya tidak merata di setiap
Kabupaten/Kota di Bali, populasi kambing paling banyak adalah di Kabupaten
Jembrana yang berjumlah 1.121 ekor, sedangkan populasi Kerbau paling sedikit
yaitu di Kabupaten Bangli yang hanya berjumlah 1 ekor.
3.2.2 Tabel
perkembangan jumlah
ternak di Bali pada tahun 2009-2013
|
Tahun
|
Sapi
|
Babi
|
Kambing
|
Kerbau
|
|
2013
|
478 146
|
860 117
|
62 402
|
1 873
|
|
2012
|
651 216
|
890 420
|
69 275
|
1 862
|
|
2011
|
637 473
|
922 739
|
75 046
|
2180
|
|
2010
|
683 800
|
918 087
|
74 556
|
3 572
|
|
2009
|
675 419
|
925 290
|
75 138
|
4 112
|
Tabel diatas adalah menunjukan perkembangan jumlah ternak
di Bali pada tahun 2009-2013. Dapat di lihat bahwa ternak yang di bahas adalah
Sapi, Babi, Kambing dan Kerbau. Pada jenis ternak Sapi perkembangan jumlahnya
naik turun, dari tahun 2009 ke tahun 2010 perkembangan jumlah ternak Sapi naik
lalu dari tahun 2010 ke tahun 2011 turun kemudian pada tahun 2011 ke tahun 2012
jumlah Sapi naik dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 perkembangan jumlah Sapi
menurun drastis. Pada jenis ternak Babi perkembangan jumlah Babi cenderung
menurun dari tahun 2009-2013 kenaikan hanya terjadi pada tahun 2010 ke tahun
2011 itupun hanya naik sedikit kemudian turun lagi pada tahun 2012-2013. Pada
jenis ternak Kambing perkembangan jumlah Kambing cenderung menurun dari tahun
2009-2013 kenaikan hanya terjadi pada tahun 2010 ke tahun 2011 itupun hanya
naik sedikit kemudian turun kembali di tahun
2012-2013. Pada jenis ternak Kerbau perkembangan jumlah Kerbau cenderung
menurun dari tahun 2009-2013 kenaikan hanya terjadi pada tahun 2012 ke tahun
2013 itupun hanya naik sedikit. Jumlah ternak yang paling banyak di Bali yaitu
Babi kemudian Sapi lalu Kambing dan yang paling sedikit adalah Kerbau.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data yang kami dapat perkembangan jumlah
ternak di Bali sangant memprihatinkan karena rata-rata jumlahnya menurun dari
tahun 2009-2013. Pada ternak Sapi jumlahnya rata-rata menurun setiap tahunnya
begitu juga pada jenis ternak Babi, Kambing dan Kerbau. Populasi Ternak
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Bali Tahun 2013 cenderung merata di
setiap Kabupaten/Kota, Pada jenis ternak Sapi
populasinya paling banyak yaitu di Kabupaten Karangasem yang berjumlah 109.486
ekor, sedangkan populasi Sapi yang paling sedikit yaitu di Kota Denpasar yang
berjumlah 6.451 ekor, Pada jenis ternak Babi populasinya paling banyak adalah
di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 207.689 ekor, sedangkan populasi Babi yang
paling sedikit adalah di Kota Denpasar yang berjumlah 16.335 ekor. Pada jenis
ternak Kambing populasinya paling banyak adalah di Kabupaten Buleleng yang
berjumlah 31.514 ekor, sedangkan populasi Kambing yang paling sedikit yaitu di
Kota Denpasar yang berjumlah 419 ekor. Pada jenis ternak Kerbau populasinya
paling banyak adalah di Kabupaten Jembrana yang berjumlah 1.121 ekor, sedangkan
populasi Kerbau paling sedikit yaitu di Kabupaten Bangli yang hanya berjumlah 1
ekor.
4.2 Saran
Sedikit saran dari kami yaitu sebaiknya dosen dalam
memberika perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang belum mengerti tentang
laporan yang akan dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8546649/MAKALAH_statistik.html
http://sainsmatika.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-statistik-dan-statistika.htmlhttp://nsfcita.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-statistik-dan-statistika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar