Selasa, 27 Desember 2016

SEJARAH TERNAK UNGGAS



1. SEJARAH TERNAK UNGGAS

Ada 3 tahap dalam sejarah perunggasan di Indonesia, yaitu :

1. Tahap Perintisan (1953-1960)

Pada tahap ini Para pecinta ayam impor yang tergabung dalam wadah GAPUSI ( Gabungan Peternak Unggas Indonesia ) mengimpor ayam jenis White Leghorn (WL), Whole Islan Red, New Hampire, dan Australop yang peruntukkan untuk hiburan saja tidak untuk tujuan komersil. Selain itu GAPUSI juga mengadakan kegiatan penyilangan terhadap breed murni ayam impor dengan ayam lokal.

2. Tahap Perkembangan (1961-1970)

Pada tahap ini di tahun 1967 diadakan pameran ternak unggas nasional dan juga dibarengi dengan kegiatan bimbingan masyarakatkan untuk memasyarakatkan unggas ke peternak. Tujuannya adalah guna meningkatkan konsumsi protein sekitar 5 gram/kapita/hari. Pada saat itu komsumsi protein hewani masih 3,5 gram/kapita/hari.

3. Tahap Pertumbuhan (1971-1980)

Pada tahap ini di tahun 1971 tepatnya tanggal 2 maret diadakan pameran ternak ayam di Istana Presiden. Tahun 1978 diadakan kembali sosialisasi atau bimbingan masyarakat kepada peternak mengenai peternakan ayam broiler. Pada tahun 1980 industri perunggasan dari hulu ke hilir produksinya mengalami peningkatan yang cukup pesat sehingga dapat menggantikan protein hewani yang berasal dari kerbau/sapi. Namun sayangnya masa keemasan tersebut harus hilang akibat krisis moneter yang menimpa Indonesia tahun 1998 yang memyebabkan para peternak mengalami kebangkrutan. Seringkali kita menemui ayam ataupun produk hasil ayam itu sendiri, tanpa mengetahui sejarah ayam. Ayam sudah cukup populer di negeri ini, dari desa sampai kota semuanya sudah mengenal ayam. Daging ayam yang memiliki tekstur lembut, dan harga yang relatif terjangkau menjadi alasan berkembangnya ayam di negeri ini.
Ayam yang kita pelihara atau yang disebut Gallus gallus domesticus merupakan unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan ini merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bankiva (bankiva fowl).
Kawin silang antar ras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan berbagai macam fungsi, yang paling umum adalah ayam potong dan ayam petelur. Lebih dari 4000 tahun yang lalu, orang – orang yang tinggal di tempat yang sekarang bernama India mendomestikasi ayam hutan lokal yang merupakan asal muasal ayam modern kita. Dari lembah Indus, praktek memelihara Gallus gallus disekitar rumah menyebar ke berbagai daerah. Sekitar 500 tahun SM ayam yang didomestikasi tersebut telah mencapai Korea di timur dan Mediterania di barat. Pada tahun 1000 M, ayam – ayam di besarkan di peternakan di Islandia, Madagaskar, Bali, dan Jepang. 500 tahun kemudian, ketika ayam pertama mencapai Amerika mendarat dari kapal Columbus, ayam hutan yang sederhana menaklukkan dunia.
Semua ayam modern merupakan keturunan dari Gallus gallus dari India, tetapi pada tahapan awal beberapa keturunan dan verietas telah berkembang (semua ayam yang berasal dari keturunan yang sama memiliki bentuk yang sama; varietas dalam keturunan berbeda dalam hal warna bulu ayam).
Orang orang Cina kuno sudah kenal dengan beberapa jenis ayam, dan begitu juga dnegan orang Yunani. Selama ribuan tahun ayam-ayam diternakkan bukan karena kualitas mereka sebagai ayam pedaging (broiler) atau ayam petelur, tetapi untuk semangat berjuang mereka atau nilai mereka sebagai benda yang unik, seperti kemampuan bertarung, keberadaan jengger di kepala, ataupun bulu yang menarik.
Di Asia, peternakan menjamur selama beberapa abad, dan beberapa breed superior telah dikembangkan. Sementara di peternakan ayam Eropa, meskipun tersebar luas, tetap menjadi pekerjaan sampingan. Usaha peternakan unggas, jika ada, lebih diarahkan menuju angsa daripada ayam. Setelah perang agama yang merusak dan revolusi petani pada abad ke -16, ayam berhenti menjadi pemandangan yang umum di kota-kota Eropa atau halaman peternakan. Kebanyakan orang menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa pernah merasakan ayam. Hal ini berubah secara dramatis pada abad ke -18 dan ke -19, ketika pengenalan ternak berkualitas dari Asia secara hebat menstimulasi kepentingan ekonomis dari ayam.
Ayam broiler breeder sekarang ini dikembangkan dari dua sumber keturunan utama. Untuk garis paternal digunakan keturunan White Cornish. Keturunan ini dikembangkan di Inggris abad ke -19 dari ayam aduan Asia. Keturunan White Plymouth Rock, dikembangkan terutama di USA selama paruh pertama abad ke -20, digunakan sebagai sumber garis maternal broiler. Keturunan Cornish pada keadaan aslinya, lebih terspesialisasi pada pertumbuhan otot (dada), sementara ayam betina White Plymouth Rock adalah ayam petelur terbaik dari kedua jenis.
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat “ayam” saja) merupakan keeturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva  fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Ayam peliharaan berasal dari domestifikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumabangan plasma nurfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan. Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai.
Ayam betina (babon, hen), relatih kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif. Sebagai hewan peliharaan, ayam sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarangan tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilang kemampuan terbang yang baik mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon. Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
Menurut fungsinya, orang mengenal
  • ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
  • ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
  • ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan),untuk dilepas di kebun/taman atau pelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan peliharaan sejati);
  • ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam.
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging. Sementara itu, berdasarkan ras, di Indonesia di kenal dengan istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian “ayam ras” menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn (“lehor”).
Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timbangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
  • ayam peluang, ras lokal atau unggul dari Priangan (Kabupaten Cainjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias.
  • ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias.
  • ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;

2.         Klasifikasi ayam ras berdasarkan nilai ekonomi dan tempat pembentukanya

Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan jenis-jenis ternak berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan karakteristik pada ternak ayam. Klasifikasi dapat dilakukan berdasarkan 3 cara, yaitu:
1. taksonomi zoologi
2. buku The American Standar of Perfection
3. tujuan pemeliharaan ayam atau tipe ayam

1. Taxonomi zoologi
Ternak ayam di dalam dunia hewan memiliki taxsonomi sebagai berikut:
Fillum
:
Chordata
Subfillum
:
Vertebrata
Kelas
:
Aves
Subkelas
:
Neornithes
Ordo
:
Galliformes
Genus
:
Gallus
Spesies
:
Gallus Domesticus

2. Klasifikasi standar
Klasifikasi standar adalah pengelompokan jenis-jenis ayam berdasarkan buku yang di terbitkan oleh perhimpunan  peternak unggas Amerika Serikat yaitu The American Standar of Perfection.

a. Kelas
Kelas adalah pengelompokan ayam berdasarkan asal daerah pembentukannya.
1. Kelas Inggris adalah sekelompok ayam yang di bentuk dan di kembangkan di Inggris, diantaranya sussex, cornish, orpington, australorp ,dan dorking. Karakteristik kelas inggris adalah:
- Bentuk tubuh besar
- Cuping berwarna merah
- Kulit putih
- Kerabang telur coklat kekunigan
- Bulu merapat ke tubuh
- Termasuk tipe pedaging
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQyOGhuZX8gxRmiouaKaQMgeBtWud3TuQmBOJCwJF4myKJGmOjP2AyJouskTJ83lmbvCCZOEg4KJRi13kIyVWMHJ7TeyWt1AW-SXcjLGVqpT4SWZEjh1aT7cWw4Ub60_PAS_-17Tg964Z/s1600/Sussex.jpg
http://en.wikipedia.org

2. Kelas amerika adalah sekelompok ayan yang di bentuk dan di kembangkan di Amerika Serikat, diantaranya plymounth rock, wyandotte, rhode island red, new hampshire dan jersey. Karakteristik Kelas Amerika adalah:
- Bentuk tubuh sedang
- Cuping telinga berwarna merah
- Bulu mengembang
- Kulit berwarna putih
- Kulit telur berwarna cokelat
- Cakar tidak berbulu
- Terkenal sebagai tipe dwiguna
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-synk9YtZo7VYLHDVvEAL6SrS_aJzPWMQyxt7wu6zF6i-Ur-6yh0RdZdxxkfR3bVrnOD-Fz9URF-oroxEqoeRQE_6qn4kLSxn5_r4IZ6APZwsIDcN7knO05zEGMp1I1N2uWEYOawzEUuY/s1600/plymoth+rock.jpg
https://www.omlet.de

3. Kelas Meditarannia atau Laut Tengah adalah sekelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan di sekitar negara dan pulau di Laut Tengah ,seperti spanyol dan Italia, diantaranya leghorn, ancona, spanish, minorca, dan andalusia. Karakteristik Kelas Meditarannia adalah:
- Bentuk tubuh ramping
- Bulu mengembang
- Cuping telinga berwarna merah
- Kulit berwarna putih
- Warna kerabang telur putih
- Merupakan tipe petelur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEN4SqdD0Mye0e6RkzaBpWVrJj41b1Wnoz_hUPL2vzpdwiuRpK39qZnhrhLnlJUAYG4yxnX2ud0ndiFmmmM9jDNR3nEv9tckY56CdYpQyqXPeEbBmwUppW7W-F7CDIcrWUnuyvIZ4_1M-C/s1600/WhiteLeghorn.jpg
http://www.mypetchicken.com/

4. Kelas Asia adalah sekelompok ayam yang di kembangkan dan dibentuk di wilayah Asia, contohnya langshan dan cochin china. Karakteristik ayam kelas Asia adalah :
- Bentuk tubuh besar
- Bulu merapat ke tubuh
- Cuping berwarna merah
- Warna kerabang telur beragam
- Cakar bebulu
- Kulit berwarna putih sampai gelap
- Merupakan tipe pedaging
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZr1-hc1g4WbxWCzHevGZecpCs344UxfS4pTGda_EOqJS7csLrDnVl3rNGmuYOvIseQvfG2DUZFlhgMofMYshwJyDtotZasmx0O8Oh9zY8x-zV5rDOAYU68i-XRJ7R8nXmL-Jv2H_FtgB4/s1600/cochin.jpg
http://www.mypetchicken.com/

b. Bangsa
Contohnya, pada kelas Inggris terdapat bangsa ayam sussex, orpington, dan cornish.

c. Varietas
Varietas adalah pengelompokan ayam dalam suatu bangsa berdasarkan perbedaan warna bulu dan jengger. Contohnya white leghorn ,brown leghorn , white plymouth rock dan barred plymouth rock.

 d. Strain
Strain adalah sekelompok ayam yang dihasilkan oleh breeder farm melalui pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Contohnya Strain ayam petelur hyline, harco dan arbon acress. Sementara strain ayam pedaging diantaranya CP707, starbro dan hybro.

3. Klasifikasi berdasarkan tipe
a.  Tipe Petelur
Ayam tipe petelur memiliki karateristik :
- Bersifat nerrvous atau mudah terkejut
- Bentuk tubuh ramping
- Cuping telinga berwarna putih
- Kerabang telur putih
- Produksi telur tinggi (200 butir/ekor/tahun)
- Efisien dalam penggunaan ransum untuk membentuk telur
- Tidak memiliki sifat mengeram
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJZL4oJScP8quyQHFsqASWisGOxn1pq2q7TsFr5bvHFkdnNqNuBh_EAomFCT36YlvxYFWDGlEDAMxzFVf-VPG0NUdNWozZNHCIB9YqvNbNVGH83yNChjgv7ZI-A93qmXVcL7nLmFQIu1Xr/s1600/layer.jpg
http://tradeindia.com/

b. Tipe Pedaging
Ayam tipe pedaging memiliko karakteristik :
- Bersifat tenang
- Bentuk tubuh besar
- Pertumbuhan cepat
- Bulu merapat ke tubuh
- Kulit putih
- Produksi telur rendah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY9zbznzAjhP86K7b89ELdJG1m9E-3-AV3DmEh1Utm_eK0lY2HbnU0Wu1peQAcGtBxboWrp53c5MusT0-CJ1DzLubIDj6kIajK5ySWInvv9PVkx8jYhpjjzhKXTYaQQo9Hewm0lxuG5vMN/s1600/broiler.jpg
http://iteremapoultry.com/

c. Tipe Dwiguna
Ayam tipe dwiguna  memiliki karakteristik :
- Bersifat tenang
- bentuk tubuh sedang
- produksi telur sedang
- pertumbuhan sedang
- kulit berwarna cokelat


4. Klasifikasi ayam di Indonesia
 Klasifikasi ayan di Indonesia dapat di dasarkan pada pembentukan ayam;

 a. Ayam Ras, adalah jenis ayam dari luar negeri yang besifat unggul sesuai dengan tujuan pemeliharaan karena telah mengalami perbaikan mutu genetis . jenis ayan ini ada dua tipe, tipe pedaging dan petelur .
             
b. Ayam Lokal (Buras/Bukan Rasadalah jenis ayam asli indonesia , masih alami dan belum banyak mengalami perbaikan mutu genetis. Ayam lokal di sebut juga ayam bukan ras (buras), untuk membedakan dengan ayam ras





Tidak ada komentar:

Posting Komentar