LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TILIK TERNAK
“CARA MENDEKATI TERNAK, MENAFSIR UMUR DAN MENAFSIR BERAT BADAN SAPI BALI”
OLEH :
I MADE KRISTIAWAN
1507105114
B
III
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.I
LATAR BELAKANG
Salah satu faktor
penentu keberhasilan seseorang dalam menjalankan usaha peternakan, khususnya
ruminansia besar (sapi dan kerbau) dan ruminansia kecil (kambing, domba) adalah
dengan mengetahui pertumbuhan ternak yang dipeliharanya. Penampilan ternak
saat hidup mencerminkan produksi dan kualitas karkasnya. Keadaan ternak yang perlu
mendapat perhatian pada saat menilai produktivitas ternak adalah umur dan
berat, pengaruh kelamin, perdagingan, derajat kegemukan dan persentase karkas.
Pada ternak unggas
(ayam & itik) untuk mengukur laju pertumbuhannya lebih mudah karena ukuran
ternaknya kecil. Bagaimana kalau pada ternak ruminansia pada saat ingin
mengetahui berat badannya, tentu memerlukan timbangan ternak khusus. Pada
perusahaan peternakan yang mempunyai populasi ternak banyak tidak menjadi
masalah untuk membeli timbangan ternak. Namun bagaimana jika skala kepemilikan
kita kecil dan dalam proses merintis usaha. Oleh sebab itu peranan Ilmu Tilik
Ternak sangatlah diperlukan.
Ilmu tilik ternak
merupakan ilmu pengetahuan untuk memberi penilaian dalam menentukan tipe dan
kapasitas ternak sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Pada dasarnya
penilaian ternak dilaksanakan berdasarkan atas apa yang terlihat dari segi
penampilannya saja dan kadang-kadang terdapat hal-hal yang oleh peternak
dianggap sangat penting, akan tetapi ahli genetika berpendapat bahwa hal
tersebut sebenarnya tidak ada pengaruhnya terhadap potensi perkembangbiakan
atau produksi.
Untuk menilai ternak,
terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian serta konformasi tubuh yang
ideal dari ternak itu sendiri. Dengan demikian, maka kita dapat menentukan
perbandingan antara kondisi ternak yang ideal dengan kondisi ternak yang akan
kita nilai. Bagian-bagian tubuh ternak yang mendekati kondisi ideal dapat
menunjang produksi yang akan dihasilkan.
I.II RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana cara
mendekati ternak?
B.
Bagaimana menaksir
umur ternak melalu lingkar tanduk dan keadaan gigi ternak?
C.
Bagaimana penaksiran
berat badan ternak?
I.III TUJUAN
Tujuan dari
penulisan laporan ini adalah untuk memberikan informasi bagi para pembaca
tentang cara sederhana untuk mendekati ternak , menghitung umur ternak melalui
lingkar tanduk dan keadaan gigi, dan menghitung berat badan ternak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu Tilik Ternak sering pula dinamakan
Ilmu Eksterior atau juga terkenal dengan Animal Judging. Batasan atau definisi
Ilmu TilikTernak adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pendugaan prestasi
produksi (kinerja) seekor ternak dengan cara mengamati bagian-bagian tubuh luar
(eksterior).
Pengamatan dilakukan pada saat ternak
sedang berdiri tegak di atas tanah/lantai yang datar, ke empat kaki dalam
posisi tegak serta kuku berada pada ke empat titik sudut empat persegi panjang
(parallelogram), selain itu pengamatan juga dilakukan pada saat ternak sedang
berjalan lurus, membelok untuk mengenali apakah terdapat kelainan-kelainan pada
tubuhnya (cacat-cacat) tubuh. Cacat tubuh yang dapat muncul antara lain :
a. Pincang salah satu anggota gerak.
b. Terdapat luka-luka badan/kulit.
c. Terdapat cacat-cacat warna standar
tertentu.
Dalam posisi berdiri ternak sedapat
mungkin berada dalam posisi normal, yaitu jarak antara kuku kaki depan
kanan-kiri harus sejauh 1 kuku. Sedang apabila posisi tidak normal maka dapat
disebut :
1. Posisi kaki huruf O (pengkor luar).
2. Posisi kaki huruf X (pengkor dalam).
Bersamaan pengamatan keadaan tubuh
ternak, sekaligus diperiksa pada cara pernafasan, dilakukan palpasi (rabaan)
pada kulit, dicari luka-luka badan/kulit. Cacat-cacat warna standard pada
seluruh tubuh akan dapat memberi kesimpulan bahwa ternak tersebut dalam kondisi
tergolong bukan bangsa/breed murni, bangsa silangan ataupun justru bangsa
lokal.
Kegunaan/aplikasi tilik ternak :
1. Untuk menyeleksi/memilih ternak yang tergolong superior (unggul) atau
baik,
sebagai ternak calon pengganti induk/pejantan atau replacement.
2. Untuk melakukan pendugaan umur, sehubungan kebutuhan seleksi ternak
maupun keperluan menentukan/dosis obat dalam menangani ternak yang
sedang
sakit.
3. Untuk sedapat mungkin mencegah penipuan dalam transaksi jual beli
ternak,
sebab banyak terjadi usaha-usaha melakukan pemalsuan umur ternak demi
mengejar tingginya harga ternak.
4. Untuk menemukan terdapat tidaknya cacat-cacat tersembunyi pada tubuh
ternak.
Apabila terdapat cacat
tersembunyi hal ini dapat mengakhibatkan batalnya proses
jual beli ternak.
5. Untuk prasyarat pelaksanaan kontes ternak/domba, dalam hal
mempersiapkan
dan melengkapi data ukuran bagian-bagian tubuh yang vital seekor ternak.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.I MENDEKATI TERNAK
1.
Dekati ternak dari
arah depan.
2.
Tidak boleh ragu-ragu
mendekati ternak tetapi tetap waspada.
3.
Berikan isyarat,
tepukan tangan, siulan dengan maksud agar ternak menoleh kearah kita.
4.
Mendekati dengan
membawa makanan.
5.
Bersama-sama dengan
pemilik
6.
Kemudian pegang dan
elus-elus mulai bagian bahu,leher,kepala dan moncong secara berulang-ulang dan
bagian tubuh lainnya seperti puggung,pinggang dan perutnya.
Dari praktikum yang telah dilakukan
untuk mendekati ternak cara tersebut cukup ampuh untuk mendekati ternak.
III.II MENAFSIR UMUR
Menaksir umur ternak bisa dilakukan
dengan 2 cara yaitu melalui keadaan gigi dan lingkar tanduk(cicin tanduk)
ternak.
A.
Cicin tanduk
Penaksiran umur
ternak melalui cicin tanduk biasanya dilakukan pada sapi betina karena satu
lingkar cicin tanduk menandakan sapi tersebut telah melahirkan sebanyak sekali.
Untuk sapi dapat dibuatkan rumus hubungan antara umur induk(UI) dengan jumlah
cicin(N) dengan rumus :
UI= 1/3(4N +5)
Dari praktikum yang telah dilakukan
didapatkan jumlah cicin tanduk sebanyak 4 cicin, jadi perhitungannya :
UI= 1/3 (4X4 + 5)
= 7 TAHUM
Jadi dari hasil penaksiran umur sapi
melalui lingkar tanduk didapatkan hasil 7 tahun.
B.
Keadaan gigi
Pertumbuhan gigi seri seekor ternak dapat digunakan
untuk pendugaan umur ternak. pendugaan
umur berdasarkan gigi seri dapat digunakan pada ternak umur 1-6 tahun.
umur berdasarkan gigi seri dapat digunakan pada ternak umur 1-6 tahun.
Setelah anda
mendapatkan data jumlah gigi seri permanent yang telah tumbuh dan tingkat
keausannya, Anda dapat menentukan umurnya berdasarkan kategori berikut:
1. Gigi susu penuh, belum ditemukan gigi seri permanen = dibawah 2 tahun
2. 2 gigi seri permanen = 2 tahun 3 bulan
3. 4 gigi seri permanen = 3 tahun
4. 6 gigi seri permanen = 3 tahun 6 bulan
5. 8 gigi seri permanen = 4 tahun
6. Gigi seri permanen tampak aus = sapi tua, lebih dari 4 tahun
III.III PENAKSIRAN BERAT BADAN
Khusus dilakukan pada ternak besar (sapi,kerbau, dan kuda), terutama
pada tempat yang sulit untuk membawa timbangan atau memang tidak ada timbangan.
Jarang dilakukan pada ternak kecil seperti babi, kambing,domba, dan ayam karena
timbangan untuk menimbang ternak kecil mudah dibawa kemana-mana. Untuk
mengetahui berat badan dengan jitu ialah dengan cara menimbang dengan timbangan
yang berkapasitas cukup dan kepekaan yang baik. Karena sulit mendapatkan
timbangan maka berat badan ternak dapat pula ditafsir dengan menggunakan rumus
regresi atau rumus lainnya yang dibuat berdasarkan hubungan antara berat badan
dengan dimensi tubuh luar.
Djagra (Pada sapi bali betina digunakan
rumus)
Y = PANJANG BADAN X LINGKAR DADA(KUADRAT) / 11.050
Data dimensi sapi bali betina
|
DIMENSI
|
UKURAN
|
|
Lingkar dada
|
152 cm
|
|
Tinggin gumba
|
112 cm
|
|
Panjang badan
|
123 cm
|
|
Dalam dada
|
64 cm
|
|
Lebar dada
|
32 cm
|
|
Lebar pingggul
|
34 cm
|
|
Tinggi pinggul
|
119 cm
|
Y = PANJANG BADAN X LINGKAR DADA(KUADRAT) / 11.050
Y = 123 X 152(KUADRAT) / 11.050
= 257 KG
Dari
perhitungan di atas didapatkan penaksiran berat badan sapi betina adalah 257 kg
berat asli yang ditimbang menggunakan timbangan adalah 254 kg. jadi perbedaan
berat antara penaksiran dengan menggunakan timbangan sebesar 3 kg dengan ini
selisih antara berat badan melalui penaksiran dengan penimbangan tidak berbeda
jauh ini berarti rumus dari prof. Jagra hampir mendekati berat badan aslinya.
BAB IV
PENUTUP
IV.I KESIMPULAN
·
Cara mendekati ternak
ada beberapa cara yaitu:
1.
Dekati ternak dari
arah depan.
2.
Tidak boleh ragu-ragu
mendekati ternak tetapi tetap waspada.
3.
Berikan isyarat,
tepukan tangan, siulan dengan maksud agar ternak menoleh kearah kita.
4.
Mendekati dengan
membawa makanan.
5.
Bersama-sama dengan
pemilik
6.
Kemudian pegang dan
elus-elus mulai bagian bahu,leher,kepala dan moncong secara berulang-ulang dan
bagian tubuh lainnya seperti puggung,pinggang dan perutnya.
·
Menaksir umur ada dua cara yaitu
dengan menghitung cincin tanduk dan melihat keadaan gigi, melalu perhitungan
jumlah cincin tanduk dengan memasukkan ke rumus didapatkan bahwa umur sapi
betina tersebut adalah 7 tahun, sedangkan dengan melihat keadaan gigi didapat
bahwa gigi seri permanen tampak aus atau sapi tua umur lebih dari 4 tahun.
·
Dari penaksiran berat badan sapi
bali betina dengan menggunakan rumus dari prof. Jagra hasil perhitungan yang didapatkan
berat badan sapi adalah 257 kg sedangkan berat badan aslinya 254 kg dengan cara
ditimbang. jadirumus dari prof. Jagra hampir mendekati berat badan aslinya
karena selisihnya hanya 3 kg.
IV.II
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Buku Penuntun Praktek Ilmu Tilik
Ternak Sapi Potong Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Ø
http://dodymisa.blogspot.com/2015/05/ilmu-tilik-ternak.html#ixzz4Sy3VYzzd diakses
pada tanggal 16 desember 2016 pukul 12.56 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar